Jadi beginii, seperti biasa, gw bersama temen2 tim KKN gw yang laen seperti yang sudah di jadwalkan berangkat mengajar ke salah satu kelompok belajar. Kelompok belajar Dusun Sambirejo. Di kelompok belajar ini minat ibu2 untuk belajar besama lumayan tinggi pada awalnya. Namun lama kelamaan semakin berkurang sedikit demi sedikit. Disini kami memiliki seorang ibu yang memiliki minat belajar yang besar. Selalu bersemangat belajar walaupun ga jarang saling bercanda riang dengan kami dan warga belajar lainnya. Ia selalu datang setiap hari. Dengan buku tipis yang ditekuk dan pinsil dengan penghapus pink di ujungnya. Kami memaklumi beliau masih kurang dalam hal mengeja, tapi beliau termasuk murid yang pintar bagi kami. Beliau adalah ibu Suharti.
Hari-hari trus berjalan. Namun pada suatu hari disaat kelas akan dimulai, Ibu Suharti belum juga datang. Tidak seperti biasanya, Gw dan temen2 KKN gw bertanya-tanya. Hingga pada saat itu salah seorang ibu2 waga belajar memberikan satu amplop putih kepada kami. Ya, surat dari Ibu Suharti. Disaat sebagian dari kami mengajar, sebagian dari kami membaca surat itu... Begini isinya:
22 Februari 2008
Assala mungala ikum W.H.B
Kepada
y.t.c. mas-mas dan mbak-mbak
yang mengajar di Balae Desa Sambirejo
Bersama surat ini Saya mau minta maaf, sama mas-mas, sama mbak-mbak semua.
mas, mbak, saya tidak bisa ikut melanjut kan pelajarannya. karena sekarang saya masih mengasuh cucu, yang belum bisa di tinggal2 karena mamanya kerja jadi T.K.W ke malasia
maka dari itu mas2 sama mbak2 berikanlah saya maaf yang sebanyak-banyaknya. Sebenarnya saya sangat senang dengan adanya belajar bersama. Walaupun saya baru iku be-berapa kali tapi Sudah banyak yang saya dapat dari pelajaran ini
Saya benar-benar bangga karena saya sudah bisa ingat semua pelajaran waktu masih - - - - >
------------------------------------------------------------------------------------------
duduk dibangku SD kelas III.
33 tahun lamanya hati ini telah tidur.
Sekarang sudah bangun dan mulai ingat semua pelajaran disekolah dulu. Dan sudah bisa menulis lagi walaupun masih banyak yang salah.
Mas2 sama mbak2, sekali lagi saya minta maaf yang sebanyak-banyaknya Dan saya mengucapkan banyak2 terima kasih sama mas2 sama mbak2 yang sudah mengingatkan hati saya dan membimbing saya.
mas2 sama mbak2 saya tidak bisa membalas kebaikan dari mas2 sama mbak2 semua
Hanya Doa yang saya punya
Saya Doa kan semoga apa yang menjadi cita2 kaliyan semua bisa tercapae dengan mudah dan tanpa halangan suatu apa pun Dan Seandainya sudah waktunya ber rumah tangga nanti saya doakan mendapat jodoh yang sejati dan setiya cinta yang tulus dan suci. Saya kira cuku disini Iya mas2 mbak2 kalau ada kata2 yang salah saya minta maaf
Dari
Wassalam
(tanda tangan)
Suharti
nb: Redaksi saya buat apa adanya sesuai dengan yang beliau tulis hanya untuk menunjukan, di keterbatasannya, ia mampu menulis surat sederhana namun begitu hebat......
Kami speachless membacanya.... Perasaan ini campur aduk. Ada perasaan sedih... Tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa Sontak perasaan kami semua sama. Semua perasaan capek selama mengajar, berubah menjadi semangat kembali. Namun, ada kekosongan kali ini. Yaitu Ibu Suharti terpaksa tidak bisa ikut belajar bersama kami kembali. Di keterbatasannya, ia mampu membuat surat sederhana namun begitu hebat menyentuh. Semoga tercurahkan terus ilmu2 bagimu.. dimana pun itu